Tiap generasi akan berkembang dan pada akhirnya siap untuk membentuk keluarga sendiri. Semenjak 10 tahun lalu, datang waktunya untuk angkatan milenial menjadi orang-tua. Pengubahan jaman yang cukup cepat membuat angkatan milenial punyai watak yang paling berlainan dari generasi X.
Ketidaksamaan watak ini tentunya akan memengaruhi skema asuh orang-tua yang diaplikasikan pada anak. Berikut ini parentinglogy.com akan membahas perbedaan pola asuh anak antara orangtua generasi x yang jelas akan Anda temui pada orangtua milenial.
Orang-tua yang terhitung dalam generasi X umumnya benar-benar yakin pada mitos. Keyakinan ini adalah turunan yang dibawa dari pola asuh orang-tua mereka sejak dahulu. Mitos pada generasi X masih kuat sebab mereka tidak punya akses untuk cari tahu kebenaran dari mitos tersebut. Hingga salah satu sumber yang mereka yakin ialah pengucapan orangtuanya.
Sesaat hal yang lain terjadi pada orang-tua milenial. Orang-tua milenial jadi lebih krisis untuk cari tahu bermacam bukti dari bermacam sumber, hingga mereka dapat memisah dogma yang mana perlu dipercayai dan yang mana tak perlu dipercayai sama sekalipun.
Umumnya orang-tua generasi milenial memiliki sudut pandang yang lebih terbuka berkenaan pengajaran anaknya. Orang-tua milenial benar-benar dapat terima saran dan tidak sangsi untuk coba beberapa hal baru pada pengajaran anaknya, seperti memberi pengajaran prasekolah di dalam rumah.
Salah satu pengubahan paling besar yang terjadi saat angkatan milenial lahir ialah tehnologi yang makin berkembang. Tv dan telephone jadi media yang umum dijumpai di periode kecil angkatan milenial. Saat bergerak remaja, tehnologi computer dan telephone pegang jadi benda yang mereka pakai setiap hari. Ketika berumur dewasa, angkatan milenial dekat dengan handphone dan sosial media.
Pengubahan tehnologi yang tetap terjadi di sejauh babak kehidupan angkatan milenial rupanya membuat angkatan ini memercayakan tehnologi dalam memperbesar anak. Bila orangtua angkatan X dahulu sering cari tahu info sekitar parenting dengan menanyakan langsung ke orangtuanya.
Sedang orangtua angkatan milenial mulai memercayakan internet untuk sumber infonya. Disamping itu, orang-tua angkatan milenial mempunyai budaya untuk meng-upload photo anaknya ke sosial media.
Orang-tua di angkatan sebelumnya banyak yang berpendirian untuk mengurusi anaknya seorang diri. Jika memerlukan kontribusi, mereka akan mengutamakan kontribusi kakek dan nenek dibanding menggunakan layanan pengasuh. Tetapi sekarang ini, opsi kontribusi yang lebih ringkas banyak diputuskan untuk orang-tua dari angkatan milenial.
Menurut para orangtua milenial. Pengasuh atau baby sitter menjadi opsi praktis dan dioptimalkan untuk menolong mengasuh anak. Pengasuhakan bekerja untuk menolong menukar popok, membikinkan makanan, atau mengurusi beberapa barang sang kecil saat melancong. Dengan demikian, orang-tua akan mempunyai semakin banyak tenaga dan waktu untuk bermain dan membuat quality time bersama anak.
Sesudah mempunyai anak, beberapa hal yang akan berbeda dikehidupan orang-tua. Diantaranya ialah tidak ada kembali waktu untuk membahagiakan diri kita. Untuk orangtua angkatan milenial, mempunyai waktu me time harus tetap dipertahankan walau telah memiliki keluarga dan mempunyai anak.
Orang-tua dari angkatan milenial usaha untuk mengelola waktu agar bisa tinggalkan anak di dalam rumah bersama pengasuh untuk sebatas kongkow bersama beberapa temannya. Bahkan juga seringkali orang-tua milenial menyengaja membuat waktu berdua bersama pasangan tanpa mengikutsertakan anak untuk selalujaga jalinan romantis keduanya.
Menurut orang-tua milenial, me time masih dibutuhkan untuk jaga supaya mereka tidak berasa stress dan terkekang. Dengan demikian, fisikdan psikis selalu terlindungi agar sanggup jalani peran-peran yang lain.
Tren pola hidup sehat yang lagi populer belakangan ini rupanya punya pengaruh pada skema asuh orang-tua milenial. Pada orang-tua generasi X, umumnya anak berasa kenyang dan tidak rewel saat makan. Berlainan dengan orang-tua milenial, proses makan membutuhkan perhatian tambahan seperti menyimak kandung nutrisi dari setiap makanan yang akan diberikan ke anaknya.
Nah itu barusan beberapa ciri yang biasanya ada dalam diri orang-tua milenial. Pola asuh orangtua milenial yang lain dari angkatan awalnya muncul karena perubahan jaman dan tehnologi yang lain juga. Tidak ada yang keliru dalam pola asuh orang-tua generasi X atau generasi milenial. Tetapi pola asuh orang-tua memang seharusnya sesuaikan jaman untuk bikin anak lebih siap hadapi rintangan.